another blogger

Minggu, 18 Juni 2017

ganbatte-ne


Tahun ini aku belajar banyak, bahwa yang kamu butuhkan dalam hidup adalah
orang-orang yang mendukungmu. Dengan sepenuh hati. Apapun jalan yang kamu pilih.
Dukungan, tidak selalu dengan menyetujui pilihanmu, tapi dengan selalu ada di belakang,
siap menangkap ketika kamu jatuh. Siap menarikmu kembali untuk bangun.
Walaupun rasanya aku terlalu bergantung pada orang-orang sekitar,
tapi kenyataannya aku membutuhkan mereka, membutuhkan orang lain untuk bertahan.
Bukan berarti aku butuh orang lain disampingku untuk hidup. Tidak. Aku baru sadar,
bagaimana aku bisa mandiri, aku bisa walau sendiri, meraih mimpi-mimpiku.

Dan Alhamdulillah, aku tidak menyesal. Sangat, tidak menyesal. Kecuali menyesali hal-hal yang dulunya kulakukan, hal-hal yang mencoba mematahkan semangatku untuk meraih mimpi.
Toh nyatanya, kamu tetap akan bisa bertahan, walaupun ada satu yang tidak berjalan sesuai keinginanmu. Kenapa harus merasa kehilangan satu, kalau kamu punya lebih dari satu yang mendukungmu?

Kalau teman-teman banyak yang mempermasalahkan kesendirian, atau 'tidak tahan' sendiri, butuh ada yang menemani, buatku itu bukan masalah besar, toh kamu tidak benar-benar sendiri.
Bertemu dengan banyak orang, membuatku sadar, kalau aku memang 'mainnya kurang jauh'.
Lingkup yang selama ini terbatasi oleh sebuah dinding, yang belum pernah aku coba lewati sebelumnya.
Setelah bisa melewatinya, aku merasa bersyukur, dan sedih karena aku telah tertinggal.
Bahwa masih banyak gajah dipelupuk mata yang selama ini tidak terlihat.
Bahwa kehadiranku di rumah masih sangat dibutuhkan, dan jalanku masih panjang.
Terima kasih telah menyadarkanku, bahwa aku belum bertemu yang pas,
bahwa kamu bukanlah orangnya.

Akan ada banyak kesempatan untuk belajar hal-hal baru kedepannya, dan aku sangat menantikan itu.
Akan ada banyak kenangan dan pengalaman baru, dan akan ada aku yang baru pula.
Melakukan hal-hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya, mengambil kesempatan-kesempatan yang aku tinggalkan, melangkah maju ke jalan yang masih tertutup kabut.
Aku akan berjuang dan berusaha, agar tidak jatuh ke lubang yang sama.
Sekali lagi.

Me VS The World



Huahaha judul postingan kali ini berasa gimana gitu ya. Jadi ceritanya, aku mau pamer dikitt soal liburan 2 minggu terakhir kemaren bareng temen-temen. Sebenernya ngga bisa dibilang liburan juga sih, karena kami berangkat ke tempat yang jauuuuh itu dalam rangka mengikuti sebuah lomba presentasi. Lombanya 2 hari, jalan-jalannya 10 hari :"))

And so, here we are: The Netherlands!
Negara penyelenggara salah satu kongres BioMedical Science terbesar di Dunia. Yang sejak 2015 aku udah pengeeen banget bisa jadi salah satu presentator penelitian di acara tersebut. Dan yang sejak dulu banget aku pengen jalan-jalan ke Eropa.

Dari ratusan bahkan mencapai angka ribuan abstrak yang masuk ke ISCOMS, sekitar 250 abstrak terpilih untuk di presentasikan, dengan hadiah berupa penghargaan-penghargaan dari badan kesehatan terkemuka di dunia, salah satunya adalah WHO. Walaupun kami belum berhasil menyandang penghargaan dalam acara ISCOMS 2017, tapi pengalaman bisa ikut berpartisipasi dalam acara itu dan melihat banyaaaak banget peneliti-peneliti hebat, bahkan ikut workshop yang luar biasa keren disana, udah bikin kami cukup puas, dan worth it dengan perjuangan kami buat berangkat kesana :")

Seperti biasa, aku ambisius banget, menghalalkan segala cara supaya bisa berangkat ke Eropa dari dulu hahaha, dan Alhamdulillah tahun ini doaku dijawab Allah, lewat support terbesarku: ibu dan bapak. Aku berkali-kali bilang ke mereka, kalau ngga masalah aku ngga berangkat, mengingat bulan-bulan ini banyak banget pengeluaran ibu bapak, belum lagi harus bayar biaya ujian kompetensi ku, bayar wisuda, dan pengeluaran lainnya, tapi mereka tetap support aku 100%. Mereka meyakinkan aku bahwa kesempatan kaya gini ngga bakal dua kali terjadi. Apalagi jadi salah satu perwakilan UNAIR dalam konggres medis terbesar ini. Akhirnya aku memantapkan hati, dan Alhamdulillah jalanku diberi kelancaran oleh Allah.

2 minggu sebelum keberangkatan, bapak masuk rumah sakit gara-gara ada cairan di paru-paru. Jam 11 malam bapak sesak napas, dadanya sakit, nadinya di atas 100, waktu nelfon ke keluarga, disaranin lansung ke UGD dan malam itu juga kami langsung ke UGD. Cairannya udah hampir memenuhi separuh paru-paru. Kondisinya lemah banget waktu itu, bahkan harus pakai selang oksigen. Sempat masuk ICU beberapa hari dan ini adalah puncak kegalauan. Sebenernya aku ngga mau cerita siapa-siapa soal bapak, tapi karena ngga kuat dan panik malam itu, aku langsung ngehubungin Kiki, Dita, dan Dhea. Aku udah sampai curhat ke Dhea gimana baiknya, gimana kalau aku ngga jadi ikut berangkat ke Belanda. Waktu di RS, bapak berkali-kali bilang ke aku, "Mbak, pokoknya kamu harus berangkat ya. Harus berangkat," gimana hati ini rasanya ngga makin perih coba. Bapak tetap ngedukung aku walaupun lagi sakit, dan aku antara ngga mau pergi gara-gara takut bakal terjadi apa-apa waktu aku di Eropa. Seolah ngga mau menyesal.

Tapi Alhamdulillah, keadaan bapak makin membaik, walaupun sampai sekarang masih harus sesekali pakai selang oksigen, tapi udah bisa beraktivitas kaya biasanya lagi. Dan bapak semakin mantap maksa buat tetap berangkat. Aku jadi ingat perjuangan bapak sama ibu gimana supaya aku bisa berangkat, sudah kaya gitu, masa aku tega menyia-nyiakan perjuangan mereka :")

Setelah proses kegalauan maksimal itu, akhirnya aku berangkat juga. Dan Alhamdulillah banget perjalanan selama di Eropa lancar, kami berangkat dan kembali ke Indonesia dengan selamat. 2 minggu di Eropa rasanya udah pengen cepet-cepet balik aja hahaha kangen beraaat sama ibu dan bapak. Beberapa hari terakhir disana, antara sedih karena harus meninggalkan Eropa, dan senang akhirnya ketemu lagi sama ibu bapak.

Alhamdulillah ya Allah, terima kasih atas semua kesempatan dan kelancaran yang diberikan. Sampai di Eropa pun ngga berhenti-berhenti aku bersyukur, atas rezeki yang dilimpahkan Allah kepada ibu dan bapak, yang akhirnya bisa mensupport aku sampai ke tanah Eropa. Bapak sama ibu selalu bilang, kalau ini kerja kerasku juga, jadi ngga ada salahnya kalau kita mengapresiasi hasilnya. Alhamdulillah :")

Dan untuk cerita pengalaman selama disana, bakal aku post di postingan berikutnya yak
Stay tuned! :D