another blogger

Sabtu, 30 Desember 2017

just me


Scrolling timeline Instagram ku langsung terhenti di postingan ini. Tiba-tiba pengen ketawa sendiri, soalnya.... aku lah orang yang kalo ditanya "Uda ngerjain kamu, Ra?" Trus aku jawab "Belom semua sih...." padahal sebenernya udah kelar dari beberapa bulan yang lalu tuh tugasnya *evil laugh*

Bukan bermaksud bohong sih, cuma refleks aja gitu jawab 'belom', mungkin aku mikir buat apa juga orang-orang tahu kalo aku uda kelar ngerjain. Nggak sepenuhnya bohong sih, kalau emang udah bener-bener selesai, aku pasti bilang "Udah sih dikit.." atau "Udah tapi gatau deh...". Dan ketika ditanya aku langsung panik dan bilang "Ya ampooooon belom ngerjain sama sekaleeeeeee" sambil melotot dan histeris, percayalah, saat itu aku memang bener-bener belom ngerjain, bahkan nyentuh pun belom....

Berdasarkan pengalaman, orang-orang akan bertanya "Tugasmu uda kelar belom?" Itu karena dia lagi nyari temen dan rasa aman ketika ada orang lain yang belom ngerjain juga.... trus, setelah tahu teman-temanmu udah pada ngerjain, kamu juga akan segera ngerjain? Jawabannya: belum tentu. Karena untuk memulai suatu hal, biasanya selalu dimulai dari 'besok' 😅

Day 23 - A Family Member You Dislike

Nggak ada! Obviously~

Gimanapun kekurangan masing-masing, nggak sampai hati aku ada perasaan ngga suka sama mereka. Segimanapun sering berantemnya aku sama Raka, ngga bakalan aku benci sama dia. Apalagi selama ngga tinggal bareng ibu-bapak, si Raka ini satu-satunya yang menemani ups and downs juga tumbuh bersama. Yang sempet cemas gegara waktu pertama pindah sekolah ke Surabaya, aku sempat mengalami kejadian ngga enak di sekolah. Yang naruh kado ulang tahun diam-diam di kamar pagi-pagi banget. Yang ngebeliin aku dompet beberapa menit setelah aku bilang kalo aku suka dompet itu. Walaupun itu kejadiannya sudah bertahun-tahun yang lalu, tapi aku mengakui kalo dia ini cukup sweet juga (dulu) :")

Sekarang dia jadi orang supersibuk yang jarang berinteraksi dengan orang di rumah. Kerjaannya kalo nggak jaga, ya tidur seharian. Besoknya udah harus ke Rumah Sakit lagi. Istirahat kayanya jadi hal langka dan sangat berharga buat dia.

Tadi pagi, biasanya aku berangkat jaga bareng dia. Jam 6.30 aku bangunin, dan tanya dia jaga apa engga, kok tumben belom siap-siap. Dengan kaget, dia bangun terus langsung panik. "I-iya ini mau berangkat.." beranjak dari kasur dengan tergesa-gesa. Begitu dia berdiri, panik sampai ga inget hari, dia nanya, "Ini hari apa ya?" Masih dengan panik dan buru-buru mau ke kamar mandi. "Sabtu, Rak.."

Butuh waktu semenit gitu baru dia bisa mencerna jawabanku. "Elaaah aku libur kalo Sabtu." Terus balik tidur lagi. Yha. Yang berarti hari ini aku harus bawa kendaraan sendiri.............

Kayanya secapek itu ya jadi KoAs. Sampai lupa hari, sampai lupa waktu. Dulu waktu aku KoAs, kayanya malah ngga lupa hari gara-gara selalu berasa dikejar-kejar deadline dan janjian sama pasien, atau ngatur jadwal ngerjain pasien orto yang kudu teratur-tepat waktu. Sama-sama sampai lupa waktu sih, tau-tau uda mau pindah stase aja padahal requirement masih numpuk. Semoga semua kerja keras, pengorbanan, dan days-without-sleeping semua sejawat kedokteran-kedokteran gigi dibalas setimpal ya nantinya :")

Btw, hari ini adalah hari Sabtu terakhir di tahun 2017. Menghitung hari aja nih kita udah menyambut 2018. Cepet bangettt yaa rasanya baru aja kemaren ngerasain akhir tahun, sekarang udah akhir tahun lagi. Yaudah deh kalo gitu, selamat berlibur dan menyambut tahun baru buat teman-teman semuaa ^^

Jumat, 29 Desember 2017

Day 22 - My Morning Routine

1. Mindahin file hasil download semalem ke handphone, bekal jaga :>
2. Baca webtoon
3. Kepoin @drama.olshop atau @dramaojol
4. Ngeblog
5. Kalo lagi rajin, bisa kerja bakti dulu
6. (Kalo ada) ngebalesin chat
7. Siap-siap berangkat deeh~

Hikmah dibalik tidur jam berapapun, bangunnya pasti jam 4 pagi (pamer). Bahkan masih sempet download 1 film lagi sebelum berangkat jaga jam 8 pagi.

Kamis, 28 Desember 2017

Tapi yakin... pengen tau?

Day 21 - My Zodiac and whether I think it fits me

Para Aquarius bersifat progresif, inovatif dan penuh gagasan. Individu ini sangat progresif dalam cara berpikir, cenderung individualistik dan enggan mengikuti keramaian. Walaupun pada dasarnya mereka tidak antusias untuk menjadi pemimpin, beberapa diantaranya berhasil menjadi pemimpin. Sikapnya eksentrik, penuh keyakinan, namun keras kepala. Mereka cenderung bersikap adil. Dalam bekerja selalu penuh keseriusan, walaupun dari luar mereka nampak tenang, namun di dalam hatinya mereka sangat takut dan gugup. Aquarius suka barang-barang mewah, namun tidak serakah. Mereka tidak menyukai adat istiadat dan peraturan-peraturan kuno dalam keluarganya dan cenderung melanggar peraturan. Mereka suka mengikuti kata hatinya bila menyangkut masalah perasaan. Mereka cenderung menyakiti dirinya sendiri daripada menyakiti orang lain. Aquarius dapat menyelesaikan masalah karena mereka mampu keluar dari dilema. Mereka peduli pada hal-hal besar dan sangat manusiawi. Aquarius pribadi yang senang menyendiri, perlu banyak waktu untuk mengenal mereka karena mereka hanya membuka diri pada orang yang mereka percaya, hormati dan cintai . (Sumber: primbon.com)

Sebenernya ini antara percaya ga percaya sih, kan ngga bisa digeneralisir ya haha jadi anggep aja buat seru-seruan 😂😂

I'm an aquarius girl, dan selalu bangga jadi aquarius karena tiap kali baca ramalan bintang, diceritakan si aquarius ini adalah seseorang yang kuat, kreatif, mandiri, pintar, pokoknya yang gitu-gitu deh 😂😂 Dari deskripsi primbon.com (yang mana keluargaku sampai punya buku Primbon demi apapun), sebagian besar emang mirip sih sama aku, terutama di bagian sulit untuk membuka diri ke orang baru dan keras kepala wkwk. Oke aku mengakui kalau keras kepala... Lebih senang bekerja di balik layar, tapi menghasilkan sesuatu yang lebih daripada orang-orang yang tampil di depan. "Dapat keluar dari dilema" katanya....... apane..... wkwk mungkin lebih ke nggak pengen kepikiran hal-hal ngga penting terlalu lama ya. Kalau ada pergolakan hati *halah-halah* biasanya aku berusaha supaya ngga mikirin terlalu jauh. Dilema pastilah, tapi beberapa hari kemudian udah bisa tuh aku ketawa-ketawa lagi tanpa kepikiran...

Kalau kamu gimana?

Rabu, 27 Desember 2017

Meet my man!


Dia adalah Gabriel Lorca, Kapten di pesawat USS Discovery dalam serial TV Star Trek: Discovery yang baru tayang September tahun ini. Om-om charming ini adalah salah satu yang menemani di kala ngga ada pasien pas jaga.

Capt.Lorca ini selalu bisa liat 'the best in person', makanya berani ngerekrut Burnham si mutineer sama Tyler. Dia juga hampir setipe lah sama Kirk, atau Capt. Pike yang kadang ngga patuh sama perintah, agak nyentrik, dan punya pengalaman masa lalu yang pait.... walaupun udah om-om, tapi tetap greget. Entahlah ya, ahjussi-ahjussi ini lebih bisa memikat hati :"")

Kayanya hampir semua Kapten Starfleet punya aura dan wibawa yang bisa bikin penonton perempuan kaya aku ini jatuh hati ya. Bisa gitu, pas liat dia atau Kirk (versi film reboot) memutuskan sesuatu, atau bertindak yang gimana gitu, reflek langsung senyum sendiri. Sama kaya liat Shinichi atau Heiji pas mereka udah memecahkan misteri. Gakuku........

Jadi dari segitu banyak dan bermacam-macam series Star Trek, aku cuma ngikutin yang film versi reboot nya, waktu Kirk dan Spock masih baru lulus akademi, awal-awal mereka join starfleet. Kalau menurut beberapa artikel fanbase di inet, urutan rekomendasi mereka adalah nonton yang The Original Series dulu. Udah download nih, tapi berhubung itu serial udah jadul banget (tahun 1966 coba produksinya), jadi aku ngga terlalu tertarik buat nyelesain nonton. Akhirnya memutuskan buat lanjut ke Discovery aja, yang efek-efek filmnya lebih dapet. Di season satu ini diceritain kalau Michael Burnham adalah anak asuh dari bapaknya Spock, dan mereka berdua sama-sama bergabung di Starfleet. Jadi bisa dibilang setting waktunya bersamaan dengan Capt.Pike yang jadi kapten di Enterprise. Baca-baca sih, ngga menutup kemungkinan juga Spock bakalan muncul di Star Trek: Discovery ini, entah gimana caranya. Nggak sabaaaar xD apalagi kalo sampe Kirk ikutan muncul jugaaaa huhuhu x"D

Star Trek Discovery sampai tahun ini baru menayangkan 9 episode, dan bakal ada episode baru mulai tahun depan. Buat yang ngga ngikuyin star trek, tapi pengen nonton, bisa bangeeet karena alurnya ngga ribet dan pasti bakal paham-paham sendiri, apalagi yang suka kepo-kepo cerita kaya aku.

A Slap

Udah agak lama sih, sempet lihat ada postingan video yang menampilkan jawaban orang Jepang ketika ditanya sesuatu. Judul postingannya super clickbait, tapi untung isinya berfaedah haha (jadi ketauan aku suka bukain link-link clickbait........). Aku nyari-nyari postingan dan videonya ngga nemu-nemu nih.

Dalam video tersebut, ada orang Indonesia yang entah sekolah atau lagi jalan-jalan di Jepang, ditemenin sama seorang teman yang emang penduduk Jepang. Suatu ketika, mereka mau nyebrang jalan nih. Kondisinya waktu itu lampu lalu lintas untuk penyebrang jalan masih menunjukkan warna merah, yang artinya kita ngga seharusnya menyebrang. Tapi, saat itu ngga ada kendaraan yang lewat sama sekali, kosong, sepi. Kalau di Indonesia, keadaan kaya gini langsung dipakai orang-orang buat nyebrang. Asal aman ngga ada kendaraan, walaupun lampunya masih merah. Tapi, si orang Jepang ini beda, dia berdiri di pinggir jalan, nunggu sampai lampunya berubah jadi hijau.

"Ayo nyebrang.." si orang Indo ini ngajak temennya buat nyebrang waktu lagi ngga ada kendaraan.
"Tunggu sebentar, masih merah.." temennya ini menolak.
"Tapi kan sepi, ngga ada kendaraan yang lewat."
"Iya, tapi gimana nanti kalau ada anak kecil yang lihat kita nyebrang waktu lampu penyebrangan masih merah?"
*intinya kaya gitu sih*

Daaaaaaaaan ini menampar wajah banget. Bahwa mindset orang Jepang sudah bukan 'needs' atau 'safety' lagi, tapi udah di tahap 'education'. Dimana banyak orang Indo yang masih ditahap kebutuhan diri dan keamanan. Bisa yaa mikir kaya gitu :") Mereka cemas kalau ada anak kecil yang melihat, nanti akan meniru. Orang-orang dewasa harus bisa jadi contoh yang baik buat generasi penerusnya.

Sedangkan di Indonesia, pola pikirnya masih belum sampai kesana. Sering kan kita lihat misalnya ada sekeluarga boncengan naik motor bertiga (ibu-bapak-anak), karena sedari kecil sudah dibiasakan seperti itu, ngga menutup kemungkinan nanti kalau si anak sudah berkeluarga, akan melakukan hal yang sama. Padahal kan, sejatinya motor hanya diisi dua orang. Atau waktu berkendara naik mobil, menerobos lampu merah, melanggar rambu-rambu dan marka jalan, kalau sambil bawa anak, kemungkinan nanti waktu dewasa si anak juga menganggap remeh aturan di jalan.

Yang krusial dan berhubungan dengan isu panas di Indonesia jaman now adalah rasisme. Pernah tau ada artikel juga, yang menceritakan seorang anak SD kelas 1 bisa ngomong, "Kamu kan Cina.." atau "Kamu kan Kristen.." atau "Kamu Islam? Katanya yang ngebom itu orang Islam.." yang dari siapa lagi dia belajar kalau bukan dari keluarganya (atau orang terdekat di lingkungannya), yang sering bicara demikian di depan si anak. Bahwa yang mengajari pola pikir membeda-bedakan orang berdasarkan ras dan agama, secara ngga langsung adalah orangtua atau orang terdekat si anak. Sedih banget rasanya baca artikel ini.. Berarti kan, kita udah didoktrin untuk berpikir bahwa ada 'perbedaan' bahkan sedari kecil.

Anak kecil itu banyak meniru, mengikuti perilaku orang dewasa di sekitarnya. Seperti apa nanti anakmu tumbuh, kamu sebagai orangtua menurutku bertanggung jawab atas itu. Jangan tiba-tiba menyalahkan kalau nantinya ada perilaku yang ngga pantas menurutmu, inget ngga dulu kamu mencontohkan apa?

Kayanya memang ngga bisa dibandingkan ya, pola pikir kita sama orang Jepang yang notabene adalah penduduk negara yang lebih maju daripada Indonesia. Karena disini, orang-orang masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka gimana caranya memenuhi itu dulu. Kalau satu keluarga hanya punya satu motor misalnya, ya gimana caranya supaya mereka bisa jalan-jalan bertiga. Ketika terjebak macet, panas, dan ngga mau nunggu, ya mereka langsung naik ke trotoar supaya lebih cepat, atau melawan arus jalan kalau buat yang naik mobil. Belum sampai terpikir gimana kalau nanti anak-anak mencontoh.

Nggak semua orang Indonesia seperti itu sih, yang berusaha jadi teladan yang baik juga banyak, cuma kebiasaan-kebiasaan seperti ini sudah mendarah daging, kaya kita terbiasa meremehkan hal-hal kecil yang padahal dampaknya luar biasa. Kaya buang sampah, kalau ngga nemu tempat sampah, orang-orang akan cenderung membuang sembarangan. Padahal kan bisa disimpan dulu tuh sampahnya, dipegang sampai dapat tempat sampah.

Bukan aku mau menggurui atau menjudge ya, aku pun juga sering berorientasi dengan 'needs' tadi. Tapi, aku selalu berusaha ngga menyalahi aturan, atau berperilaku yang baik. Di rumah pun juga diajarinnya seperti itu. Misalnya dianter oleh orang rumah naik motor, ke tempat yang jaraknya cuma 2 gang misalnya, ya harus pakai helm. Atau waktu naik mobil, dan lampu penyebrangan warnanya hijau, aku harus berhenti, dan baru boleh jalan lagi ketika lampunya udah merah, bukan ketika udah nggak ada lagi orang yang menyebrang. Aku berusaha sepatuh mungkin sama aturan....... berharap orang lain pun berpikir demikian. Sekali lagi aku menekankan, kalau aku juga masih berusaha ya, ngga menjudge orang-orang yang tidak berupaya serupa, atau menganggap orang lain remeh karena ngga melakukan hal-hal yang sama. Gimana lagi, udah lewat dan kejadian juga... yang penting kan ada niat buat berubah ke arah lebih baik. Yuk kita sama-sama berbenah diri, saling mengingatkan untuk ngga meremehkan aturan. Jangan lagi berpikir kalau "aturan ada untuk dilanggar". Mari jadi generasi milenial yang ngga cuma bisa update status.

Semoga dengan postingan ini bisa lebih membuka mata kita semua ya, buat menjadi lebih baik lagi. Aku termotivasi lho, selain jadi orang yang lebih baik, juga jadi ibu yang baik nantinya. Berusaha jadi ibu yang patut dicontoh, berusaha jadi ibu yang baik buat anak-anakmu kelak *cieh ciehh*

Day 20 - Put your music player on shuffle, write the first 3 songs and what my initial though is

1. Yellow - Coldplay
"Look at the stars, look how they shine for you.. And everything you do.. yeah, they were all yellow...." Langsung ngulang-ngulang lagu ini terus sampek bosen <3 3="" br="">

2. Hotline Bling - Drake
Selalu keinget menit-menit sebelum ujian profesi Pedodonsia :")) Soalnya kalo ngga salah inget, waktu itu aku pertama kali tau lagu ini judulnya 'Hotline Bling'. Jadi sampai sekarang tiap denger lagu ini, bawaannya keinget salah satu ujian stase yang paliiiiiiiiiing menyenangkan :"D

3. Back to You - Louis Tomlinson ft. Bebe Rexha
Another fave! Sejak ngga sengaja pilih lagu ini pas karaoke, langsung ngga bisa berhenti nyanyi~

The Maze Runner

Menyambut tayangnya Maze Runner ke3, aku berniat menyelesaikan nonton 2 film Maze Runner yang sebelumnya sama sekali ngga tertarik buat nonton... bahkan buat download sekalipun *iya maap aku anak download*. Akhirnyaaaa aku sudah selesai nonton yang pertama, dan gagal buat menyelesaikan nonton yang ke2 tadi malem gara-gara ketiduran.

Tadinya tuh karena sempat ngga bisa tidur sampe tengah malem, aku bingung mau ngapain. Baca webtoon udah kelar, main instagram juga ngga tidur-tidur. Akhirnya aku memutuskan buat nonton Maze Runner ke2 yang udah aku pindahin di hp. Berhubung masih melek banget, lumayan sambil ngehabisin filmnya. Dan sekitar 30 menit kemudian, aku udah ketiduran. Nais.....

Enggaak. Bukan karena filmnya ngebosenin kok, bukaan. Akunya aja yang pelor....

Balik ke Maze Runner yaak. Ternyata film ini supeeeer bagus dan bikin deg-deg-an selama nonton xD kemana aja aku selama inii mengabaikan film ini. Apalagi ada si Newt, yang selama film aku bertanya-tanya pernah liat dimana *ternyata pemerannya Nanny McPhee*, bener-bener bikin ga kedip hahaha.

Ada satu line dalam film, "You're different, cause you're curious.."
Thomas, dengan segala rasa penasarannnya somehow bikin perubahan di Glade, yang menurut sebagian orang adalah bencana, dimana kehidupan mereka yang udah berjalan semestinya harus berubah gara-gara perbuatan Thomas. Walaupun awalnya berat dan banyak yang harus dikorbankan, toh akhirnya dia berhasil keluar dari Maze...... fase 1. Dan memang sesuai questnya, mereka-mereka ini emang seharusnya berusaha mencari jalan keluar.

Di Maze Runner kedua, diceritain kalo setelah lolos dari lubang singa, mereka malah masuk ke lubang buaya. Ternyata skenario penyelamatan mereka pun udah direncanain sama WCKD, dan nonton yang kedua (30 menit pertama film..) ini bener-bener bikin aku merinding. Berterima kasihlah sama si Thomas yang selalu penasaran, akhirnya dia tau rencana penyelamat mereka yang ternyata masih berhubungan sama WCKD, yang intinya tidak jauh dari niat WCKD (maaf ya belom nonton ampe kelar wkwk) dan ngajak temen-temennya buat melarikan diri. Lagi-lagi karena rasa penasaran... Mereka pun akhirnya berhasil kabur dari tempat itu, dan malah menghadapi ganasnya dunia luar yang penuh zombie... dari lubang singa, masuk ke lubang buaya, jatuh lagi ke lubang kalajengking.

Alur cerita, cast, dan efek di filmnya juara menurutku. Bisa ngebuat yang nonton ikutan tegang, bahkan pas zombie nya muncul, aku ikut histeris, ngebayangin gimana kalo diposisi mereka 😖😖 Waktu nonton di rumah, aku sengaja ngehubungin laptop ke TV supaya nontonnya puas, ada bapak juga yang nimbrung. Biasanya, kalo filmnya ngga bagus, ditengah film si bapak pergi. Tapi kali ini, beliau nonton sampai akhir, yang menandakan kalau film ini cukup menarik. Beliau salah satu rekomender film kepercayaanku. Hahaha

Curiosity kills you katanya, literally kills you, bagi yang punya rasa penasaran, makanya si pemilik rasa ini pengen cari jawaban. Tapi setelah dapat jawaban, ada perasaan lega, karena pertanyaannya terjawab, atau malah menyesal, karena sudah mencari tau. Karena mungkin jawaban yang diterima tidak semenyenangkan itu. Karena mungkin jawaban yang didapatkan adalah yang tidak ingin dia ketahui. Karena setelah menemukan jawaban, dia ngga lagi melihat dengan pandangan yang sama. Berharap kalau sejak awal, dia ngga berusaha mencari jawaban.........

Awalnya mungkin sepertinya ngebawa mereka keluar dari Maze, tapi ujungnya ngebawa mereka ke Maze lain...

Overall, Maze Runner ratingnya 8/10 menurutku 🙌
Buat yang belom nonton, wajib nonton deh!

Sabtu, 23 Desember 2017

Day 19 - Five Fears that I Have

Kayanya udah pernah nulis ini ya?

1. Ekspektasi *ceilah*
2. Ruang sempit
3. Amphibi dan reptil
4. Pasien yang diagnosa keluhan giginya ambigu
5. Janji

Jumat, 22 Desember 2017

Don't be Nathan Riggs to my Meredith Grey

Day 18 - My Favourite Colours and Why

Sebenernya aku ngga ada warna yang bener-bener semua benda yang aku punya harus warna tertentu. Alias ngga punya warna favorit. Suka semua warna sih..

Ada warna yang kalo kata temen-temen "Ini warna kamu banget, Ra.." yang padahal aku sebenernya nggak ngefans-ngefans banget sama warna-warna tersebut, tapi dengan tidak kebetulan punya sederet koleksi berwarna serupa. Mereka adalah: abu-abu, biru donker, hitam, cokelat! Warna-warna tua hahaha :")

Sebenernya aku lebih suka ke warna yang cenderung ngga mencolok, dan yang paling penting bikin keliatan kurus dan bikin wajah cerah!hahaha makanya rata-rata jilbab ku pun warnanya gelap-gelap, atau warna terang yang bikin muka keliatan putih. Maaf ya kalau nggak ada cerita spesial dibalik warna favorit ini haha

Tapi!!!
Jaman aku SMP dulu suka banget tuh ada sms berantai yang nyuruh ngeforward ke teman-teman dekat kamu. Dan salah satu isinya, ada yang tentang warna-warna gitu. Kalo aku ngga salah inget, si penerima disuruh ngebales sms yang diterima dia dengan menyebutkan satu warna yang paling menggambarkan si pengirim ini banget dan harus ngejelasin kenapa dia milih warna itu. Sms itu pun aku kirim ke salah satu teman yang em.... waktu itu... aku kagumi. Aku masih inget banget, soalnya ya.... cukup penting untuk diingat hahaha. Jadi si temanku tadi ngebales smsku dengan (kurang lebih kaya gini):

Merah. Soalnya orangnya ceria.

Dalam sekejap, warna merah jadi warna favoritku selama bertahun-tahun. Isi sms yang sangat singkat padat dan jelas, serta tanpa maksud apapun. Tapi bisa bayangin dulu betapa senangnya dapet sms kaya gitu wkwkwkwk jaman SMP ya itu, maka crush hanya sekedar crush..... *tiba-tiba ada BGM David Archuleta - Crush* :")

Kamis, 21 Desember 2017

Day 17 - A quote you try to live by

Berakhir dengan menyelesaikan challenge dari topik yang aku suka 😂😂 *selalu seenaknya sendiri*. Habisnya tiap mau nulis, topiknya kok bikin mikir banget, akhirnya males dan ngga jadi nulis. Ngga boleeeeeh 😣

Ngomong-ngomong soal quote, banyak sebenernya yang jadi penyemangat dalam menjalani pahit-manis kehidupan eaea. Kalau dulu jaman SMP, mungkin aku bakal berangkat dengan, "Sekarang, atau nggak sama sekali," yang udah berkali-kali aku terapkan. Tapi semakin bertambah usia, aku jadi lebih beranggapan, kalau gimanapun tetap harus cerdas dalam bertindak, nggak modal niat doang. Kuputuskan untuk nggak serta-merta menelan 'now or never'. Walaupun beberapa kali aku juga sering begitu sih pada akhirnya.... dan beberapa waktu kemudian *sedikit* menyesali perbuatan nekat tersebut........

And so, I will go with.. kalau punya dua boleh nggak ya?
"La Tahzan.. Innalaha ma'ana"
"Kalau kamu, pasti bisa."

:)

Selasa, 19 Desember 2017

Good things come to those who wait


*bercerita dengan sangat menggebu-gebu, emosional, geregetan*
"......apa aku cuma kurang sabar aja ya?"
"Iya Ra, kamu cuma kurang sabar..."

Beberapa waktu yang lalu sempat berada di titik tersesat. Ngga ding, apa malah stuck ya. Mau maju, belom ada arahnya. Mau diam di tempat, ngga ada perkembangan and I keep complaining about this situation. Semacam quarter life crisis (padahal umurnya belom quarter life wkwk), yang akhirnya sempet mau lari dari kenyataan dan memilih jalan pintas. Kabur emang pilihan termudah. Tapi setelah kabur, mau kemana lagi?

Akhirnya memutuskan buat cerita ke temen, yang kira-kira menjalani pilihan hidup yang hampir serupa lah. Obstacle kehidupannya sekarang mirip-mirip dengan punyaku. Dan jawabannya, tetap "sabar" karena semua butuh proses. Aku pengen cepet-cepet panen buah apel, gimana bisa kalau aku nggak mulai menanam bibit pohonnya?

Kadang, kita perlu ditampar (tapi kalau waktu nonton bioskop dan ketiduran, aku ngga mau ditampar lho ;___;) dan banyak-banyak bersyukur. Kalau ngebandingin tuh, sekali-kali harus lihat ke bawah......

Mungkin, aku memang kurang sabar aja...

Untuk yang sedang berjuang


Rabu, 13 Desember 2017

Day 12 - Two words/phrase that make you laugh

Aku pernah lho, lagi ngobrol sama salah satu teman, yang sepanjang chat ngga berhenti ketawa ngakak gara-gara istilah-istilah yang dia pakai :)) Ngobrol langsung sama orang ini juga ngga kalah ngakak nya. Sumpah deh yaa pokoknya juara lah dia ini kalo disuruh ngebanyol. Perkenalkan, dia komting jurusanku :))

Jadi satu kata yang bikin aku ngakak banget ga berhenti kapan hari itu adalah: Ululu.....
Maaf ya kalo ngga lucu, tapi beneran waktu pertama kali baca kata ini, aku langsung ngakak onlen. Si komtingku ini ngomong sesuatu, dan diakhiri dengan "Ululu"...................

Yang kedua adalah sebuah kalimat khas dia banget:
Mundur cantik mandjah terhempas nyatah :))))
Opo-opoaaaaaannnnnn banggg bahkan sampai ngetik ini pun aku sambil senyum-senyum sendiri wkwkwkwk :))) haduuuuhh. Bayanginn yang ngomong gini adalah seorang laki-laki berperawakan model L-Men. Dari jauh jengjengjeng bahkan siluet nya pun membentuk badan dan ototnya yang tidak bisa dideskripsikan bentuknya, tapi begitu mendekat, ngomongnya, "Mandjah tsay.." 😂😂😂😂 wkwkw peace bang!

Bisa bayangin gimana sehatnya jiwa ku kalau tiap hari chat sama orang ini. Isinya ketawa doang gara-gara bahasanya dia yang nggak KBBI-banget. Terakhir, chat dia yang bikin perut kelilit adalah : Hempas endolita mandjah nan cetar hush hush hush sanah sanah

Entahlah kenapa orang ini sukanya menghempas-hempas yak..... wkwkwk

Selasa, 12 Desember 2017

😊😊😊

Mango Girl


Salah satu yang bikin betah banget berlama-lama di rumah eyangti adalah ini! Selalu ada mangga yang udah dikupas-tinggal makan tersedia di kulkas. Jadi begitu sampai di rumah yangti, aku langsung disuruh ngehabisin mangga nya. Ngga pake sungkan-sungkan, aku bawa nih sepiring mangga ke ruang tv dan bermalas-malasan sambil ngemilin mangga seharian. Bahkan kalau aku cuma mampir rumah eyang bentar buat cuci muka atau mandi dan habis itu mau pergi sama Hillary, dengan cerdasnya Hilly meluncurkan ide cemerlang: Ra, boleh ngga sepiring mangga nya dibawa? Wkwk. Akhirnya sepanjang jalan menuju tempat main, kami ngehabisin mangga.

Ngga cuma mangga, buah-buah an di rumah eyang selalu tersedia dalam bentuk sudah dikupas. Memudahkan orang-orang malas seperti saya (yang kadang-kadang menunda makan mangga karena males ngupas) untuk makan buah. Dulu malah pernah rambutan dikupasin juga dari kulitnya. Bener-bener tinggal makan deh pokoknya.

Pas lagi makan mangga, eyangti dengan bingung nanya ke aku, "Kok kamu malah makan yang mentah?"

Keliatan ngga di foto, kalau para mangga di sebelah kanan warnanya lebih pucat, keras, daripada yang sebelah kiri. Yap, yang sebelah kanan itulah yang dimaksud mangga mentah sama yangti. Teksturnya lebih keras, dan rasanya juga nggak manis. Tapi justru itu yang aku suka :"" Entahlah, daripada mangga yang terlalu matang, terlalu manis, dan agak lembek, aku prefer yang ada bunyinya pas digigit wkwk. Ada sensasi sendiri waktu makan mangga yang masih agak kecut, daripada yang terlalu manis. Kan aku sendiri udah manis HAHAHA

Akhirnya, aku menyisakan mangga yang mateng tadi dan menghabiskan yang katanya masih mentah. Padahal menurutku, rasa manisnya pas dan bodo amat mau itu mentah atau mateng. Pokoknya sesuai seleraku.

Jadi kalian team yang mana?
#teammanggamanis atau #teammanggakecut

Just me being me

"Eh hari ini Harbolnas ya?"
"Oyaa? Siapa lawan siapaa?"
"Hah..?"

Apa cuma aku,
Yang ngira Harbolnas itu Hari Bola Nasional?

Day 11 - My Current Relationship and Discuss it

Dari kapan hari udah ngetik tulisan buat topik kali ini, tapi selaluu ada aja gangguan yang menyebabkan tulisan tidak selesai, akhirnya aku ulangi lagi dari awal, sambil milih-milih lagi sih bahan cerita yang pas. Hahaha

Sekarang, sedang tidak dalam 'relationship', kecuali LDR sama jodoh yang masih disimpan Allah (jawaban klise para jomblo kalo ditanya pacarnya siapa sekarang). Wkwkwk. Dan aku sedang menikmati keadaan yang sekarang.

Ngga ada yang salah dengan ngga punya pacar, dan aku mulai kebal kalau ada yang tanya, "Rara kapan undangannya?" Malahan, rasanya plong (?) aja gitu. Ini kesannya menghibur diri sendiri sih, tapi sungguhan, ada sedikit rasa bebas yang kamu rasain ketika sendiri. Kaya kamu memegang kendali penuh atas apa yang kamu pilih dan kamu jalani, tanpa perlu mempertimbangkan perasaan orang. Apa ya, susah sih di deskripsikan... haha

Bukan berarti aku ngga senang waktu punya pacar dulu. Bisa dilihat dari postingan blog sebelumnya kalau waktu-waktu dulu emang menyenangkan. Tapi ya, yang sekarang juga ngga kalah menyenangkannya. Aku bisa melakukan hal-hal yang dulu ngga bisa aku lakuin, punya lebih banyak waktu buat hal baru, buat keluarga, maupun me time. Dulu aku sempet bilang ke temenku, "Kalau sendiri tuh, jadi lebih ngerasa bebas ya. Punya banyak waktu buat ngelakuin apa yang kita suka," yang dibalas dengan jawaban, "Ya ini gara-gara kamu baru sebentar aja sendiriannya. Kalo uda lama atau bertahun-tahun, pasti nanti kesepian."

Tidak mengelak sih, tapi aku juga ngga se-kesepian itu. Walaupun butuh teman ngobrol atau bercanda, tapi aku ngga se-desperate itu buat nyari pacar cuma untuk ada yang nemenin... Nggak. Kalau cuma butuh ada yang nemenin sih, aku tinggal telfon Dhea, atau ngajak ibu jalan-jalan. Atau berangkat sendiri apa susahnya 😅

Kadang emang waktu lagi down, ngerasa butuh dukungan dan semangat dari orang terdekat. Kalau dulu, aku punya seseorang yang bisa dicurhatin sampai aku puas, sampai lega. Kalau butuh bantuan, tinggal bilang. Sekarang keadaannya ngga seperti itu. Aku lebih banyak memilih mengatasi sendiri, atau sekedar cerita ke temen dekat buat minta pendapat. Tadinya aku ngga pengen ngerepotin temen-temen dengan cerita sepele ku, tapi ternyata, setelah aku cerita, malah ngerasa bebanku jadi lebih ringan. Beberapa pernah merasakan hal yang sama, jadi bisa ngasih banyak masukan. Jadi tau kalau aku butuh apa-apa, aku cuma perlu bilang,cerita, dan meminta bantuan. Toh aku kan ngga benar-benar sendiri dalam menyelesaikannya :)

Ketika sendiri, yang paling bener-bener terasa adalah me time menurutku. Aku punya lebih banyak waktu dan ruang untuk diriku sendiri. Kalau tadinya aku put my own happiness after, sekarang aku perlu sedikit egois buat membahagiakan diri sendiri. Melihat sesuatu dengan lebih santai, ngga banyak pikiran, membiarkan diriku istirahat. Kaya udah waktunya diriku sendiri ngerasain bahagia, setelah lelah memperjuangkan sesuatu sendiri.

Sekali lagi, ngga ada yang salah dengan ngga punya pacar. Toh bukan berarti kita menutup hati buat orang lain hahaha. Istilahnya apa ya, mempersiapkan dan memperbaiki diri untuk orang yang tepat. Aku engga mau terburu-buru hanya untuk kabur dari lidah netizen yang tajamnya minta ampun. Mumpung lagi menikmati keadaan yang sekarang, jadi ya... dinikmati aja :)

Kalau menurut Aya, ada orang yang tepat, tapi datang di waktu yang nggak pas. Makanya berdoa supaya dipertemukan dengan orang yang tepat di waktu yang pas. Good things come to those who wait...

Have a nice day!

Minggu, 10 Desember 2017

Day 10 - Fruit I Dislike and Why

Sesungguhnya, aku suka hampir semua buah sih. Mau itu pepaya, durian yang banyak orang ngga suka, tapi aku tetap suka. Bahkan kurma pun akhirnya jadi suka setelah menyelamatkan diriku yang hampir pingsan.

Dan paling favorit adalah rambutan! Atau buah-buahan lain yang fungsinya jarang diketahui kaya lengkeng, leci 😅 lah malah jadi bahas yang favorit...

Jadi, sementara ini ngga ada buah yang ngga aku suka. Kalau sayur, banyak...... wkwk

Jumat, 08 Desember 2017

Movie Review: Murder on the Orient Express V COCO

Seminggu ini aku nonton 2 film yang lagi hits banget periode November - Desember awal: Murder on the Orient Express dan COCO!

Murder on the Orient Express ini diluar ekspektasi sebenernya, dimana aku ngebayangin bakal jadi pengantar tidur karena pas liat Sherlock Holmes (Robert Downey Jr.) aku ketiduran di awal. Walaupun udah milih jam nonton yang masih terang, apa daya kalo emang bosen...... Untuk nonton film ini, aku udah berbekal permen mint yang mayan banyak. Ternyata...... ngga se-ngebosenin itu! 😁

Script para pemainnya sesuai kaya perbincangan ala-ala novel. Jokes nya pun masuk lah, receh tapi dikemas berkelas (piye iku ra?) dan Detective Poirot nya berhasil diperankan dengan bagus! Sesuai harapan. Waktu baca novelnya, aku ngga terlalu bisa berimajinasi bakal kaya gimana setting nya, setelah lihat filmnya, baru deh mudeng dan menikmati jalan cerita. Walaupun ada beberapa bagian yang boring dan adegan kurang masuk akal seperti "Segede apa ya kabin nya sampai itu semua bisa masuk?", jalan ceritanya ngga ketebak endingnya, dan jangan salah fokus sama Mr. Bouc ya (salah satu alasan kenapa bisa tetep melek) 😂😂

Kalau di rating, kira-kira 7/10 lah. Tetap worth watching kok, tapi tidak untuk ditonton malam hari...

Film ke dua: COCO

Sebenernya aku ngga tau review kali ini valid apa engga, secara aku udah ketiduran di menit ke 20 film dimulai, kebangun di tengah-tengah terus tidur lagi, dan bangun lagi di 30 menit terakhir film selesai.

Kesalahan pertama adalah aku nonton film ini jam 19.15 yang mana adalah jam tidurku. Persis. Dari awal udah pesimis bakal melek. Dan beneran aja.

Kesalahan kedua adalah aku nonton sendiri. Mungkin kalo nontonnya rame-rame sama temen-temen, kemungkinan bakal ketiduran menjadi lebih kecil (ngga hilang ya..😂). Berdasarkan pengalaman nonton rame-rame, tiap ketiduran pasti ada ajaaa yang ngebangunin.

Kesalahan ketiga adalah..... 15 menit pertama film ini dimulai dengan film Olaf Adventure....... gila, aku pas nonton Olaf aja udah kriyep-kriyep matanya, ngga lucu kalau ketiduran bahkan sebelum film COCO nya dimulaiii T.T berharap Olaf nya buruan kelar dan langsung mulai COCO. Tapi aku tetap kalah, sekuat apapun aku mencoba membuka mata, kucek-kucek mata, bahkan menikmati tendangan-tendangan kaki di bangku supaya ga ketiduran, aku tetap terlelap......

Walaupun samar-samar, aku tau kalau cerita COCO ini baguss. Menceritakan tentang Miguel, seorang anak yang kepingin jadi musisi kaya kakek buyutnya, namun dilarang oleh keluarganya. Alasannya adalah, si kakek buyut ini dulu mengejar impiannya sebagai musisi dengan meninggalkan keluarganya. Karena itu, keluarga Miguel, terutama neneknya berusaha supaya Miguel ngga jadi kaya gitu. Aku ngga inget ceritanya gimana, tiba-tiba Miguel masuk ke dunia orang mati dan ketemu orang-orang yang berhubungan sama dia. Di dunia itu lah Miguel akhirnya mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hatinya *ceilah*

Sama kaya review orang-orang, COCO menceritakan tentang kehidupan, dan pilihan-pilihan yang harus kamu pilih. Ini adalah film kedua yang aku tonton dimana aku kebangun di tengah film dengan keadaan satu bioskop nangis............ Dulu waktu nonton Logan, aku pun juga ketiduran waktu adegan mereka berantem. Dan bangun-bangun, udah nangis aja tuh para penonton.. ku bingung. Sama kaya COCO, aku kebangun disaat sebelahku ngusap-ngusap air matanya...

Iya, beneran mengharukan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film COCO ini. 30 menit sebelum film kelar, aku nonton kok sampai habis dan sempat terharu juga belakangan :") film ini cocok banget ditonton keluarga, karena ngajarin kita kalau Family before everything :") worth watching! 8/10 (valid gak? Wkwk)

Kamis, 07 Desember 2017

It's time


Kemaren sempet agak mellow suasananya, waktu nerima kain dari orang ini.
Dan dalam hitungan bulan, orang nomor satu yang selalu aku repotin dari jaman kecil, bakal punya kehidupan baru. Yang mungkin tanpa aku sebagai second female lead nya. Gatau kenapa kalau inget itu, bawaannya jadi sedih, tapi bahagia sekaligus. Karena dia ini, salah satu orang yang aku takut banget kalo kehilangan *ciyeh*

Masih boleh ngga aku, ikutan kamu sama mas ozi kencan abis ini? Hahahaha

Short Escape






Orang-orang yang paling bisa bikin ketawa ngakak gara-gara jokes yang sebenernya ngga lucu...

Jumat lalu, aku sama teman-teman jalan-jalan ke Banyuwangi buat menghadiri pernikahan salah satu teman kelompok koas kami. Dan tentu aja sekalian jalan-jalan! Beberapa hari sebelum berangkat, aku rasanya udah males praktek, akhirnya minta gantiin jaga, dengan alasan mau persiapan ke Banyuwangi (yang nikah siapa.. yang ribet persiapan siapa....). Tapi minggu lalu itu bener-bener di titik yang lumayan bikin stres sih, sampai udah hampir ngambil tawaran kakak kelas buat PTT di Maluku Utara, yang ujungnya selalu dibahas-bahas terus sama ibuku. Intinya, aku ngga boleh berangkat.

Yak cukup curhatnya *wkwk* kembali ke Banyuwangi!
Walaupun liburan kami ini cukup singkat, tapi bener-bener berkualitas, kecuali bagian tidur di kereta. Sebelum ke nikahan di Banyuwangi, teman-teman udah pernah juga jalan-jalan rame-rame ke Rembang, menghadiri pernikahan juga, tapi waktu itu aku ngga ikut :( Jadi melewatkan banyaaak hal. Kali ini aku seneng banget bisa ikutan, ngga melewatkan semenitpun sama mereka. Mengulang lagi masa-masa PKL yang rusuh, tapi tetap menyenangkan.

Makasih banyak Kiki yang udah mau jadi tuan rumah dan bersedia direpotin. Awalnya, kita sungkan banget nget nginep di rumah Kiki, soalnya kita berbanyak. Tapi, walau agak sungkan, pada akhirnya tetap bahagia banget nginep di Kiki. Kami bener-bener dijamu makanan banyaaaaaaaaak puol. Sempat kami sehari makan 4x coba. Padahal aku kan lagi program mengurangi nasi. Dalam seketika, gagal sudah #kembalimenuju43kglagi

Pas kesana, pas banget lagi musim Durian, dan seperti sebelumnya, keluarga Kiki ngajak kami ngemper dan ngelahap berbuah-buah durian! :3 Duuuh surga banget dah! Makan durian tuh rasanya kaya ngga bisa berhenti, kecuali kamu udah ngerasa ada yang mulai bergejolak gitu. Ditambah lagi, pertama kali sampai rumah Kiki langsung disuguhi tahu walik. Makan durian dan tahu walik itu kaya ngeliatin wajah kamu, ngga ada bosennya *ea*. Ya ampuuuuuuuun kenikmatan yang kurindukan :"(

Kami juga jalan-jalan ke Benculuk, tempat yang sedari dulu kami penasaran banget kaya apa, gara-gara sering disebut sama salah satu dosen kami. Dan ternyata setelah kesanaaaaa, bagus sih, tapi banyak nyamuk (walaupun aku ngga ikutan digigit) wkwkw Dan ke Pantai Pulau Merah (lagi). Sebelumnya aku udah pernah kesana, tapi pas sampai disana udah gelap jadi ngga keliatan apa-apa.

Intinya, liburan 3 hari 2 malam kemaren amaat membahagiakan.
Bisa lepas dari rutinitas sejenak (yang kebablasan sampai seminggu ini bahkan aku ngga praktek), bisa jalan-jalan, bisa makan-makan banyak tanpa harus kepikiran timbangan :")
Yang paling penting adalah, bisa jalan-jalan puas tanpa harus kepikiran bedak! wkwkwk
Jadi kalau jalan-jalan sama mereka nih, bahkan aku bisa santai banget jalan-jalan bare face dan ngga bingung pake baju apa wkwkwk

Ditunggu jalan-jalan selanjutnyaaa :D

Happy birthdaaay, miciiiiiii!
Sebenernya ini foto 5 tahun yang lalu, tapi aku yakin banyak yang komentar kalau sekarang mici sama sekali ngga kelihatan menua, tetep kaya gini. Sebagai anak aku merasa bangga, dan berharap awet muda nya ini menurun :"

Sehat dan bahagia selalu ya, bu :)

2


The best feeling ever: When you look at him and he's already staring...

Huhu cedihhhh gambarannya luntur :(

Day 8 - My favourite book and the one I hate

Buku tabungan! Apalagi kalo isinya banyak! Wwkwkwkwkw

Aku sampai perlu lihat-lihat lagi nih ke arah rak buku biar bisa nulis postingan ini. Dan setelah ngelihat-lihat, bingung, yang mana ya.. Berhubung belakangan aku udah jarang banget baca, aku jadi udah agak lupa, buku ini ceritanya kaya gimana ya, bagus ngga ya, yang mana sih yang dulu ngga aku lanjutin baca gara-gara bosen.. Dan akhirnya masih belum bisa menentukan yang mana. Soalnya pada dasarnya, aku suka baca, jadi semuaaa aku suka.

Tapi terlepas dari itu semua, ada satu buku yang isinya selalu keinget sampai sekarang.
'Radar Neptunus.' Apa lagi kalau bukan Perahu Kertas nya Dewi Lestari..

Dibandingin sama novel Dee lainnya, apalagi supernova series, Perahu Kertas ini bacaan yang ringan dan santai, yang mana aku suka banget bacaan kaya gitu. Alur ceritanya ringkas, dan kita kaya bener-bener memahami jalan pikiran Kugy-Keenan tentang keputusan-keputusan yang mereka ambil. Intinya buat yang belom baca, buku ini bagus deh.

Dan ngomong-ngomong soal buku yang engga aku suka, hmm, kayanya ngga ada ya. Bahkan baca Carranza (Textbook Kedokteran Gigi tentang Gigi dan Penyangganya) aja aku suka :"))

Rabu, 06 Desember 2017

Tiada Dendam di Antara Kita

Beberapa hari yang lalu, temenku namanya Ica sempet ngechat di grup, ngasih tau kalau foto salah satu selebgram yang kebetulan pose nya mirip-mirip sama pose yang aku-ica lakuin pas liburan kapan hari. Foto itu dulu sempet aku post di instagram, tapi setelah dilihat-lihat lagi, kok fotonya agak laknat ya......... Dan dengan segala pertimbangan, memikirkan gimana kalo nanti misalnya ada yang mau mengenal aku lebih jauh *ea* dan ternyata berubah pikiran setelah lihat foto aib itu, terus ngga jadi deketin, akhirnya aku memilih menghapus fotonya hahaha.

Yang cukup kusesali... kenapa dihapus ya.......

Untuk mengobati rasa menyesal itu, akhirnya aku posting di blog aja deh. Soalnya kalo ngepost lagi di Instagram, bisa-bisa dikira ikut-ikutan si Selebgram itu. Dinyinyirin netizen fans mbak itu :" tau sendiri kan lidah netizen lebih tajam dari sebilah pedang wkwkwkw Selain itu, ngepost di blog dengan harapan, siapapun yang lihat, engga cuma lihat potensi-potensi anehku, tapi bisa sedikit lebih bijak dan berpikiran terbuka setelah liat tulisanku yang agak bernilai positif hahaha :"D

Ngga ding, ini bercanda.

Jadi kalau foto sama temen-temen, rasanya aku belom puas kalo belom dapet foto dengan pose aneh. Aku selalu men-triger teman-teman buat mau berpose bareng aku. Kebiasaan ini mulai muncul setelah dulu waktu masih aktif banget ngeblog sering posting foto-foto epic. Mulai dari pembasmi nyamuk lah, foto Harpot versi PCPT lah. Dan liburan kemaren, mumpung background fotonya lagi bagus bangeeeeet (wkwk) sayang kalo ngga dipake buat background foto epic berikutnya!



Dan setelah foto ini, aku sama Ica liat-liatan. Kayanya punya pikiran yang sama....... Aku langsung nyeletuk, "Ca.. ini kita ngga ada dendam pribadi kan? Wkwkwkwkwkw" abis itu ngakak bareng-bareng. Komentar temen-temen yang lihat foto ini juga rata-rata sama, "Ra, kamu sepenuh hati banget nendangnya." atau "Ini kalian sepenuh hati banget yak berantemnya.." hahaha

Berakhir baper lagi deh liat foto-foto liburan.... Pengen balik :(

1


*Puter lagu* Maliq n D'Essentials - Untitled

Tadinya aku pengen bikin remake video lagu ini, dengan versi gambar ku yang udah lebih baik dari jaman SMA dulu. Video jaman dulu bisa dilihat di page "Check this out" yaa wkwkw. Cuma, berhubung laptopku masih belum sembuh dari kelemotan, akhirnya aku mengurungkan niat buat bikin video lagi, dan berujung ngegambar aja.

Semangat, Al!

Anak-anakQ



Sedih banget karenaaaa tadi pagi aku nemuin sketch book nya basah kena air :(
Jadi beberapa gambar yang udah aku tebelin ada yang luntur.......... huhuhu padahal udah niat mau di scan dan upload. Gara-gara kejadian ini, aku buru-buru ngefotoin dan upload, keburu makin banyak kejadian tidak diinginkan lainnya (misalnya skecth book nya nyelip entah dimana) akibat keteledoran author yang bahkan kalo mandi suka lupa udah keramas apa belom padahal baru aja ngebilas shampoo di rambut :"

Meet my children: Al & Gebetannya !
Belum menyiapkan nama untuk gebetan yang dimaksud ini sih. Karena sebelumnya aku udah bikin tokoh dengan inisial nama 'X', jadi refleks aja gitu tokoh kali ini dikasih inisial nama 'Y', sungguhan ini ngga berarti apa-apa. Apabila ada kesamaan nama, sekali lagi itu ngga disengaja ya. But actually, I never believe in coincidence :p

Jadi, Al's Sutory ini bakal menceritakan tentang kejadian-kejadian epic di kehidupan mahasiswa semester 3. Juga perjalanan Al demi mendapatkan perhatian dari si Y, gebetannya. Seperti biasa, ngga ada alur cerita yang aku siapin, berhubung tadinya ini cuma buat menghabiskan waktu luang pas jaga, jadi aku berencana membawa ceritanya ngikutin suasana hati aja. Ide apa yang lagi ada di pikiranku, aku tuangin ke dalam gambar. Jadi, maaf kalau ceritanya agak berantakan dan ngga nyambung :))

Enjoy!

Thing I've been Working On


Setelah nonton................

Untuk mengantisipasi kelelahan mata akibat marathon tv series tiap kali jaga (yang mana adalah 5 jam/jaga dan bisa menghabiskan 4-5 episode), akhirnya aku memutuskan buat bawa sketch book dan seperangkat alat gambar yang udah lama ngga disentuh. Gaya banget yak seperangkat alat gambar, padahal isinya cuma drawing pen, penghapus, dan pensil (yang jaman klinik dulu selalu dikomentarin temen-temen 'ini pensil jaman kapan??'). Dan voila! Berhasil lah aku menelurkan anak-anak ku: Al & Gebetannya! Wkwkwk

Sebenernya udah lama pengen bikin mini/strip comic, tapi belom sempet dan belom ada ide aja. Nah berhubung akhir-akhir ini banyak kejadian awkward, cegek, breath-taking, butterflies in the stomach (halah-halah), jadi lumayan banyak yang bisa dipakai jadi inspirasi. Sekedar informasi, anak-anakku ini ngga ada hubungannya dengan orang asli ya, kesamaan nama maupun kejadian adalah murni suatu kebetulan HAHAHA

Semoga kali ini hobinya berlanjut teruuus~

Senin, 04 Desember 2017

"What belongs to us, will come to us effortlessly,"

Belum tentu yang kamu mau, baik untukmu. Atau yang kamu ngga mau, buruk untukmu.
Dan lagi-lagi, soal memilih, kan?

Ketika satu pintu tertutup, maka pintu lainnya akan terbuka. Daridulu berusaha percaya yang ini nih, kalau kita selalu disiapkan yang lebih baik untuk kita. Semoga ya..
For the un-describe-able butterflies in the stomach
*berharap bukan masuk angin aja*

Day 7 - What Tattoo I have and the meaning

Haiho..
Baru sempet ngelanjutin challenge lagi, lah kok ternyata topiknya ini 😅

Jadi.. aku ngga punya tato..
Pertama, dalam Islam dilarang.
Kedua, aku ngga pernah tertarik dan kepikiran untuk me-nato (?) diri sih. Masukin zat warna ke dalam kulit lewat injeksi. Boro-boro, waktu SD aja ada imunisasi aku meronta-ronta histeris pas mau disuntik.....

Cuma, sering tau sih kalo tato-tato yang dipake orang-orang tuh ada maknanya. Beberapa ada kan yang minta dibikinin gambar custom. Malahan ada yang menuliskan nama. Yah namanya juga kegemaran orang kan beda-beda ya..

Oke. Gitu aja deh *stuck gak bisa ngelanjutin topik bahasan ini lagi. Gak ada ide*

Sabtu, 25 November 2017

Day 6 - Someone who fascinates you and why

Lagi-lagi aku harus googling maksudnya fascinated itu apa.... wkwk
Dan jawaban terbanyak yang aku temukan adalah: Extremely interested.

Yak. Susah ini jawabnya HAHAHA

Tapi aku punya seorang kenalan. Yang dibilang kenal banget sih enggak, ngga kenal banget juga engga (bingung). Kenalnya sekitar tahun 2012. Dia ini temannya temenku, yang sampai sekarang selalu bikin penasaran. Ngga usah sebut nama ya haha.

Menurutku, dia ini adalah apa yang disebut 'Generasi Penerus Bangsa'. Dia ini semacam tokoh utama komik cewek, yang kebanyakan biasanya: ketua OSIS, ketua klub basket, jago main musik, tinggi, cakep, baik hati, perfect lah pokoknya. Oh iya perlu digaris bawahi, bahwa aku fascinated nya not in romantic way. Walaupun kalo misalnya berjodoh dengan temanku ini pun, aku ngga keberatan wkwkwk. Tapi ya.. apa daya dia nun jauh disana. Tidak terjangkau dan terhalang tembok.

Aku ngefollow twitter dia, yang isinya adalah hal-hal hebat. Gimana engga, dia selalu update kegiatan-kegiatan sosial maupun edukasi yang sering banget dia ikutin. Keluar negeri udah kaya makanan sehari-hari kali, untuk ngikutin kongres pemuda-pemudi, atau future leader. Kalau nanti dia mencalonkan diri sebagai Presiden, suara ku dan seluruh keluarga besarku kuserahkan buat dia hahaha.

Isi sosial media nya adalah hal-hal positif, dan bikin orang lain yang ngelihat termotivasi untuk ngga mau kalah, atau minimal merasakan semangat yang berkobar dalam diri, walau cuma bertahan 10 menit. Ini orang bagaikan matahari, yang bisa menyinari jalan gelap ngga tentu arah kita. Yang bikin kita percaya, bahwa generasi muda Indonesia bisa. Tipe orang yang kalau kamu ajak diskusi, bakal bikin senyum-senyum dengan gagasan-gagasan dan pola pikir dia yang 'Ah benar juga'. Aku baru sekali ketemu orang ini, tapi bisa ngerasain aura-aura yang beda gitu terpancar dari dia. Apa namanya kalau bukan hebat?

Kupikir setelah pertemuan sekali itu, dia ngga inget aku. Tapi begitu aku follow twitternya (2 bulan setelah pertemuan pertama), dia langsung nge-direct message. Dia awalnya nanya, masih inget sama dia apa engga, kemudian nanyain kabar dan gimana kuliahku. Ternyata dia masih inget aku. Orang-orang yang menghargai pertemuan dengan orang lain ini nih, yang bikin kita respect :)

Keep inspiring, Ton!

Jumat, 24 November 2017

Day 5 - A Place I would Live, but Never Visited

Jepang sama Inggris.
Bukan berarti aku ngga pengen tinggal di Indonesia sih. Tapi topiknya kan tempat yang belom pernah dikunjungi. Kalo kota di Indonesia, sudah pasti Surabaya lah. Siapa yang mau meninggalkan kota nyaman - pemilik kuliner ter-enak se Indonesia raya? Haha

Karena aku anaknya kadang suka halu (hahaha), tinggal di Jepang atau Inggris uda beberapa kali terbayang-bayang. Ini akibat sering ngeliatin feeds selebgram yang tinggal, atau kenalan yang lagi sekolah disana. Kalo kata bapak, "Anak jaman sekarang tuh sukanya pembuktian. Kerja atau sekolah di tempat jauh, kemudian eksis dengan hasil yang dicapainya sendiri." yang mana intinya adalah banyak yang ambis. Bagus kan, apalagi kalau tujuannya positif? Cuma mungkin maksudnya adalah, selama orangtua masih bisa membiayai kita, biarkanlah, kita cuma tinggal ada didekat mereka terus sampai nanti waktunya punya kehidupan sendiri. Ngga perlu kerja atau kuliah lagi jauh-jauh, sementara ini di dekat orangtua aja, mengganti waktu bareng mereka yang selama sekolah kemaren habis terpakai karena sibuk ko-as atau skripsian. Tapi sebagai anak ya, siapa sih yang mau ngerepotin orangtua terus....

Yak, dari info-info yang aku dapatkan, tinggal di kedua negara ini membutuhkan biaya hidup yang ngga sedikit lho. Dimana di Surabaya, kamu bisa makan pecel dengan harga Rp 7.000 sekali makan. Kalo di Jepang atau Inggris, mana ada....... Makanan mungkin paling murah di atas 500 yen (Rp 60.000), apalagi di Inggris, ku ngga tau deh. Selama kemaren ke Eropa aja, aku sama teman-teman ngga pernah beli makanan di restoran. Seriusan. Berhubung lagi puasa, kami ngga banyak jajan dan ngga terlalu kelaparan. Kentang goreng aja harganya Rp 50.000 (3.5 euro). Kalo aku ngga salah, pernah lewat juga di kios kebab dan harganya sekitar 6-8 euro per bijinya :') Selain itu, taste makanan disana agak kurang cocok dengan lidah Jawa Timur-an ku yang craving makanan-makanan pedes-asem-gurih banget. Tinggal di Indonesia emang paling nyaman dah!

Tapi emang, living cost di tiap negara kan pasti berdasarkan pendapatan dan perekonomian negara tersebut juga. Berhubung UMR pegawai disana tinggi, ya barang-barang mengikuti harganya. Sesuai lah kalau aku bilang. Dari ceritanya bapak, gaji yang diterima disana memang tinggi, tapi sekalinya jadi pengangguran, langsung melarat pol kalo ngga punya tabungan...

Aku pengen bisa tinggal di Jepang atau Inggris, tapi engga permanen. Mungkin buat sekolah lagi aja ya (Aamiin), dan tentu aja, aku lebih pengen menetap di Indonesia. Ngga mau jauh-jauh dari Bebek sambel ijo lah pokoknya :')

Kamis, 23 November 2017

Day 4 - 10 Interesting facts about me

1. Baru-baru ini tau kalau sepertinya alergi bulu kucing :(
2. Selalu semangat kalau diajakin nonton horor
3. Pernah pingsan waktu praktikum tentang darah di kampus. Padahal kan dokter :(
4. Koleksi komik di rumah hampir sampai seribu buah.....
5. Wouldn't mind kalau diajakin jajan macem-macem, asal sebelum jam 7 malem ya...
6. Waktu kecil pernah nggak pd gara-gara badan yang mungil, tapi sekarang malah bangga dibilang imut..
7. Sangat tertarik dengan sejarah! Diam-diam kepoin peristiwa G30S, teori konspirasi (bahkan punya banyak bukunya), dan seru banget kalo ngobrolin beginian sama Dhea, Hillary, Mas Ozi
8. Cucu pertama dan tertua di keluarga ibuku, bahkan di keluarga besar Soeparto. Sepupuku masih kecil-kecil semua...
9. Aku bisa naik motor lho. Mau yang manual atau matic, sok atuh. *sombong*
10. Sampai sekarang, ngga bisa renang. Bahkan ngapung aja ngga bisa.....

Penantian Berharga

Sudah kuputuskan. Entah bagaimana menyebutnya, tapi keputusanku sudah bulat, bahwa aku tidak ingin terus berada dalam posisi ini. Tersiksa, sakit, perasaan tidak nyaman, yang selama ini terus menghantuiku, aku ingin melupakan semuanya. Dan seperti yang kebanyakan orang bilang, aku harus terus melangkah maju.

Aku tahu, bahwa beberapa hal tidak selalu harus diakhiri dengan melupakan. Aku hanya mengambil jalan pintasnya saja. Aku hanya tidak ingin berada dalam posisi ini terlalu lama. Beberapa menawarkan hal-hal baru, seperti merawat luka yang sejak dulu ada. Menjanjikan bahwa lukaku akan tertutup. Utuh, seperti baru. Namun bahkan tidak ada yang bisa meletakkan benangnya, tidak ada yang berhasil merawatnya. Bagiku, yang sudah hancur, memang tidak mudah untuk memperbaiki. Dan hari ini adalah saatnya. Aku ingin menjadi aku yang baru.

Aku mengenalnya belum lama. Tapi hanya dia satu-satunya yang mengabulkan keinginanku, untuk segera pergi dari sini. Dia satu-satunya yang mengerti penderitaanku, tidak memaksakan dan menyangkal keputusanku. Tidak menawarkan kenyamanan baru, tetapi berjanji akan berusaha yang terbaik untukku.

Awalnya, aku tidak pernah melihatnya sebagai 'ini dia orangnya', sampai dia berhasil meyakinkan orangtua ku, bahwa dialah yang selama ini aku cari, yang mau berjuang untukku, mau membantuku lepas dari penderitaan ini. Sepanjang pertemuan, dia selalu tersenyum, dan menanyakan banyak hal tentangku. Dia membiarkanku bercerita tentang diriku, mendengarkan semua yang kukatakan dengan sabar dan tenang. Sesekali menimpali dengan tawa. Senyum itulah yang membuatku sadar, mungkin dia lah orang yang kucari. "Saya siap kapanpun putri anda siap." Katanya dengan tegas.

Orangtuaku dengan segera menentukan tanggal. Awalnya, aku tidak mau buru-buru, karena merasa belum siap. Tapi, bukankah ini yang selama ini kutunggu? Memulai hidup baru? Menyerahkan seluruh kepercayaan dan hidupku pada orang yang kupilih?

Tanpa ragu, akupun tersenyum, dan menyerahkan keputusan di tangannya. Dengan senyum yang selalu memikat hatiku itu, ia menuliskan sebuah tanggal. Orangtuaku setuju, dan menjabat tangannya. Setelah sekian lama, akhirnya putri tunggalnya akan terlepas dari rasa sakit yang diderita selama ini. Akhirnya mereka akan melihat putrinya tersenyum kembali, di tangan pria yang tepat.

***

Hari yang kami tunggu-tunggu akhirnya tiba. Aku mengenakan pakaian terbaikku hari itu. Menandakan bahwa hari ini adalah hari yang penting, untukku juga kedua orangtuaku. Tentu saja aku diselimuti rasa takut dan cemas sejak semalam. Bahkan aku tidak tidur.

"Tadi pagi sudah sarapan?" Tanyanya. Dia tahu aku grogi, dan tidak lupa menanyakan apakah aku sudah makan agar aku tidak tiba-tiba pingsan.
"Bagaimana bisa lupa, kalau tadi malam sudah diingatkan?" Jawabku, yang dibalas dengan senyuman andalannya.

Dia menyerahkan beberapa lembar kertas, akupun juga menyerahkan sebuag foto yang diminta olehnya. "Nanti tanda tangannya disini ya.." katanya sambil menjelaskan, "Dibaca dulu. Kalau ngga paham, kita pahami sama-sama."

Aku meraih kertas tersebut. Membaca dengan seksama poin demi poin yang ada. Tertulis di paling atas kertas "Informed Consent. Perawatan Odontektomi. Persetujuan Tindakan"

Sekali lagi tanpa ragu, aku membubuhkan tanda tangan persetujuan disana setelah membaca semua resiko tindakan. Orangtuaku juga ikut menemani. Akhirnya, hari ini gigi yang selama ini menyiksaku akan dicabut. Tidak ada lagi rasa sakit tengah malam, tidak ada lagi rasa sakit saat mengunyah makanan, tidak ada lagi pipi bengkak, tidak ada lagi harapan palsu pada perawatan yang tidak kunjung berakhir indah. Mari kita mulai, dok. Bantu aku menuju jalan yang lebih indah :)


-tamat-



*odontektomi: tindakan pencabutan gigi dengan membagi/membelah gigi menjadi beberapa potong saat proses pengeluarannya karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dikeluarkan utuh. Biasanya dilakukan pada pencabutan gigi graham bungsu (gigi molar ke 3) yang mengalami impaksi.

Rabu, 22 November 2017

Day 2 - Your Earliest Memories

Awalnya aku bingung, maksud dari topik hari ini apaan ya. Akhirnya googling, dan dapet beberapa definisi, yang intinya adalah ingatan terlama kita waktu masih kecil. Apa yang kita inget dulu jaman kecil banget. Soalnya, beberapa penelitian mengungkapkan kalau ingatan kita waktu kecil (sebelum usia 6 tahun) ngga bisa kita re-call. Yang mana kita ngga ingat apa yang terjadi sebelum usia 7 tahun, kebanyakan sih. Aku juga gitu, kalo ditanyain dulu masa balita nya ngapain aja, uda pasti ngga bisa ngejelasin secara detail. Tapi begitu liat foto-foto masa kecil, kaya sempet ada listrik-listrik sekelebat sekilas lewat, semacam dejavu, "Ooh ini yang waktu itu." Padahal kalo disuruh nyeritain ya ngga inget....

My earliest memory is pernah hilang di Dunia Fantasi (DuFan). Setelah dipikir lagi, kayanya tuh aku udah mayan gedhe ya, karena udah boleh naik Roller Coaster (iya aku dari kecil udah hobi naik begituan).

hem.. *mencoba mengingat ingat lagi*

Dulu jaman kecil, aku sempet tinggal di Jakarta. Dari sebelum aku masuk TK sampai kelas 2 SD. Aku inget banget tiap kali mudik ke Surabaya, pasti aku sekeluarga naik kereta. Dan berhubung aku sama Raka masih kecil-kecil banget, demi menghemat tiket, ibu sama bapak biasanya cuma beli 2 tiket penumpang dewasa buat mereka. Sedangkan aku sama Raka, yang jelas waktu itu masih kecil, duduknya dipangku. Dan waktu jalan-jalan sama keluarga besar, yang mana kalo beli 4 kursi kan bisa diputer buat dihadap-hadapkan, aku sama Raka didudukin di bawah, di tempat pijakan kaki yang jadi luas gegara kursi yang diputer haha. Jadi dari rumah bawa alas, buat aku sama Raka tidur dibawah.

Entah kenapa dari sekian banyak kejadian pas masih kecil, ini yang aku masih inget samar-samar. Sekecil apa ya dulu kami berdua sampai bisa ditidurin di lantai kereta.... Tiap kali lihat fotonya, aku kaya keinget lagi rasanya tiduran disana wkwk

"Ih itu dulu pas kamu kecil dulu ya fotonyaa.." kebetulan pas aku lagi ngefotoin foto ini, si ibu lewat
"Iyaa.. cukup ya bu aku dulu sama Raka disitu."
"Cukup, makanya kalo tiap pergi kamu sama Raka mesti ditidurin disana. Padahal ya, lantainya kereta kan kita ngga tau bersih apa engga. Ada hewan-hewan apa aja yang lewat-lewat disana.. Hiii.."
"Lah kok aku tetep ditiduran disana tapi.."
"Biar hemat.. hehehe"


Beginilah penampakannya. Aku sama Raka tidur dibawah, diantara kaki-kaki anggota keluarga lainnya yang rela kakinya dilipat di atas supaya ngga kena kami. Padahal biasanya, kalo sekarang aku bepergian jauh naik kereta, lantai tempat kakinya tuh buat tempat naruh kantong plastik yang isinya sampah.................. wkwk :")

Kalo kalian gimana? Apa earliest memory mu?

Selasa, 21 November 2017


Sudah lama tau beliau, dan ngikutin juga karena bahasa yang dipakai bahasa yang 'enak didengar' banget. Bukan bahasa formal yang butuh dibaca berulang-ulang supaya paham. Tapi, untuk yang satu ini, maaf ya kalau saya kurang sepemahaman ^^

Berbeda opini sah aja kan? Toh dikatakan kalau itu pilihan masing-masing. Itu pilihan saya, jadi ya, tinggal menunggu ada lelaki yang mau sama wanita (yang sedang berusaha menjadi) seram kaya saya ^^

Day 1 - Five Problems With Social Media

Pernah aku lihat video di timeline Line tentang gimana orang-orang menggunakan social media mereka, untuk berbagi hal-hal yang berbeda-beda. Kaya yang kita tau sekarang, socmed tuh punya kekuatan yang besar banget buat kehidupan. Terutama di bidang komunikasi. Mau transaksi, janjian, cari jodoh, cari masa, promosi, semua bisa dilakuin lewat socmed. Dari semua kecanggihan yang ditawarkan, tentu aja juga ada beberapa hal-hal yang terkait.

1. Do I really know him/her?
Hal-hal yang dibagikan di social media, tentu aja hal terbaik yang kita pengen orang-orang lihat, atau nilai dari kita. Kaya di postinganku sebelumnya, gimana penilaian orang terhadap kita via social media, apakah benar aku udah kenal dia dengan baik? Aku follow semua akun socmed nya, apakah aku udah bisa dibilang tau semua tentang dia? You tell me.

2. Which one is my real world? The digital or the one I lived in?
Salah satu alasan kenapa belakangan aku agak mengurangi buka-buka socmed (kecuali blog 😂), selain karena menguras kuota 3Gku adalah aku punya dunia yang ngga kalah seru dengan dunia digitalku. Masih banyak obrolan yang bisa aku obrolkan dengan teman-teman, atau keluarga, atau perawat di klinik (yang jelas ada di depanku) daripada sibuk membalas komentar. Kadang tuh kalo uda seru sama satu aplikasi, kita jadi autis, main ituuuu terus seharian. Aku juga pernah begitu kok. Dan hal ini tiba-tiba jadi ngeselin ketika kita lagi keluar sama temen, tapi temen kita sibuk dengan dunia digitalnya sendiri 😂😂

3. Privacy
Dengan semakin macem-macem feature di social media, bahkan kita bisa tau sekarang di suatu tempat, kira-kira ada siapa aja. Kita bisa tau teman kita lagi ngapain, teman kita ada dimana. Ini berguna buat orang-orang yang memendam perasaan dan diam-diam stalking (bukan aku!). Kayanya privasi kita tuh ngga mahal lagi 😂 sebenernya ini adalah pilihan si user sendiri, kan yang upload ya dia sendiri... yang bikin was-was adalah keberadaan google car yang sempat lewat di depan rumah.. wah kalo kita jadi buronan FBI/CIA kayanya uda pasti ngga bisa kabur nih..

4. Mass Controller
Social media sekarang dipakai dan jadi salah satu media kampanye yang menggaet masa paling banyak. Udah lihat kan, gimana tiap-tiap orang menjaring pasukan lewat socmed. Banyak artikel-artikel Hoax, click bait, petisi-petisi, gambar-gambar yang sumbernya ngga jelas dipakai sebagai bahan menjatuhkan satu sama lain. Dipakai untuk mengajak orang-orang masuk di satu golongan tertentu. Termasuk kalo kamu adalah seorang seleb di dunia maya, tentu apa yang kamu share bakalan jadi panutan orang. Kamu bisa mengontrol orang-orang yang nge-follow kamu, dan ini adalah kekuatan yang agak mengerikan..

5. Random Fact
Banyak bangettt hal-hal di internet yang ngga seharusnya kita telan mentah-mentah. Hal-hal yang kita ngga tau kebenarannya. Mau itu kebenaran berita yang beredar, atau benarkah tulisan itu ditulis oleh yang punya akun, banyak banget fitnah atau akun fake yang beredar.

Jadi, sebagai pemuda usia 20-an jaman now, kita kudu pinter memilih-milih konten yang mau dilihat atau dibagikan di socmed. Banyak banget artikel aneh-aneh yang disebarin di grup WA keluarga besar. Kadang-kadang, senior-senior kita (ibuku contohnya) langsung gembar-gembor begitu baca berita dari grup WA teman-temannya, yang mana kebanyakan adalah hoax 😅

Menurutku, 'main' di socmed itu just for fun aja. Bagikan hal-hal yang pantes buat dilihat orang, dan nantinya ngga bakal berimbas ke diri sendiri. Sebenernya kalau main nya ke arah yang bener, bisa bermanfaat banget kaya banyak selebgram/artis youtube yang ngebagiin hal-hal positif buat banyak orang. Kita tinggal milih aja, mau jadi kaya Gitas*v atau Awk*rin 😅

Another 30 Day Blogging Challenge

Semoga teman-teman sekalian ngga bosen ya aku berulang kali ikutan blogging challenge 😂 Tujuannya masih tetap sama, buat latihan nulis, dan bagiku menulis udah kaya terapi. Dengan nulis, bisa lho ngilangin stres, atau meringkankan pikiran. Makanya banyak yang menjadikan hobi menulis mereka sebagai terapi, obat, atau pelarian dari jenuhnya aktivitas.

Hari ini hari Selasa, yang mana adalah salah satu hari libur dari kegiatan praktek. Biasanya walaupun ngga ada jadwal praktek, aku tetep hectic pagi-pagi karena harus nganterin Raka ke RS (biasa... koas masuk pagi terus), setelah itu nganter-nganterin orang rumah lagi. Tapi hari ini, aku bisa istirahat santai di rumah, marathon Dexter bahkan taking a nap, ketiduran dengan tangan masih pegang hp. Cuma abis itu, karena terbiasa hectic, aku jadi agak bosen di rumah. Ujungnya malah ngeblog lagi 😂

Well, aku uda nyari-nyari beberapa challenge yang kira-kira isinya agak beda dari yang sebelumnya. Ada beberapa poin yang sama sih, cuma ya, gapapalah kali aja tulisanku beda (dasar labil). Dan inilah dia challenge nyaa!


Let's begin!

Didn't see it coming...


Our favorite characters: They don't really live and breathe, but they can die. And when that happens, we really do mourn them ... especially when their deaths come seemingly out of nowhere.

Masih ada yang ganjel rasanya, semacam rasa bersalah dan menyesal "Harusnya ngga gini..." setelah highlight season finale episode Dexter hari ini: Rita meninggal dunia.

Ini serial tv pengganti Grey's Anatomy yang season barunya belom siap buat di download sebagai bekal waktu jaga. Udah sampai season 4 nih nontonnya, dan baru kali ini bener-bener sampai di breath-taking moment. Rasanya kaya sesak napas (lebay), tapi beneran huhuhu :" Sama rasanya kaya waktu Susan Grey, atau George meninggal. Sama sesaknya....

Kupikir ini cuma imajinasi nya si Dexter, buat pengingat supaya dia perlu menyelamatkan keluarganya, yang pasti nantinya suatu saat akan kena dampak dari perbuatan 'dark passenger' nya dia yang bikin dia jadi Serial Killer. Akhirnya aku langsung browsing di internet (berhubung serial tv ini uda lama banget tamatnya), dan nemu beberapa artikel, yang mana banyak juga fans Dexter yang sedih T^T

Aku udah tau sih si Rita bakal pergi juga nantinya, tapi engga dengan cara begini :" she really doesn't deserve this. Setelah akhirnya Trinity Killer berhasil dibunuh, kupikir bakal ada scene Dexter liburan ke Keys bareng Rita yang uda mereka rencanakan. Atau cuplikan Astor-Cody yang main ke DisneyWorld, ternyata malah adegan Harrison berlumuran darah :"""


Rest in peace, Rita.

Minggu, 19 November 2017

I remember those times, when talking to a new friend isn't my favourite.
But now, it absolutely is.

8/10



Halooo!
Pasti semua udah pada ngenalin gambar di atas kan? Apa lagi kalo bukan film yang paling ditunggu-tunggu minggu ini: Justice League! Walaupun bukan fans fanatik DC, tapi aku lumayan excited dengan adanya film ini, jadi ada alasan buat nonton di bioskop, setelah memutuskan ngga nonton Thor. Temen-temen pada nyaranin nonton Thor, tapi ngga tau kenapa dari dulu ngga tertarik aja, dan lebih pengen nungguin Justice League. Berdoa semoga worth waiting-worth watching deh.

Aku berhasil nonton Justice League di hari pertama premiere filmnya. Yang tadinya kupikir bakal ngantri banget, ternyata malah kosong, ngga tau apa karena aku datengnya kepagian ya. Padahal aku uda hampir pesimis ngga dapet tiket gegara baru ke Bioskop sekitar jam setengah 2 siang (yang mana dulu nonton Harpot 7 aja, bioskopnya belom buka orang-orang udah pada antre...) eh kok kebetulan banget begitu sampai disana, bahkan ngga ngantri sama sekali. Tadinya hampir ngga jadi nonton nih karena ngga ada temen nonton, tapi karena ada satu kejadian, akhirnya salah seorang temenku, mau ngga mau (dipaksa keadaan wkwk) jadi ikutan nonton di hari itu.... Terima kasih yaa ^^

Awkay lanjut ke film nya yaa
Sebelumnya tuh aku sempet baca di twitter, kalo JL ini bagus, tapi ngga sebagus itu. Dari awal aku emang ngga berekspektasi besar sih filmnya bakalan kaya gimana, cuma pengen nonton aja. Kenapa ga berekspektasi besar? Karena terbukti dari beberapa film sebelumnya, aku agak kecewa dibuatnya wkwkw. Misalnya IT atau Flatliners. Kalau dari awal ngga ada ekspektasi apa-apa kaya nonton JL ini, malah ada surprise-surprise yang ngga aku duga sebelum nonton!

Aku bukan tipe yang melakukan research tentang film yang bakal aku tonton sebelum nonton. Justru malah setelah nonton baru kepo-kepo. Kecuali kalo emang udah dikirimin link/review film sama temen-temen. Nah ini kejadian juga pas nonton JL, dimana aku bahkan ngga kepikiran buat nonton trailernya. Padahal sebelum JL, aku sempet nonton film dan ada trailer JL diputar, tapi aku sama sekali ngga inget isi trailernya apaan............ cuma inget Ben Affleck berjenggot dan brewokan aja. Entah ngga merhatiin ato gimana ya. Tapi berkat itu, aku jadi surprise waktu nonton! Ada scene yang aku ngga nyangkaaa bakalan ada, dan waktu nanya ke temen nontonku itu, dia bilang udah ketebak sih dari trailer. Ya Amplooooppp untung aku ngga lihat trailernya :"DD Jadi bagi yang belom nonton dan belom liat trailernya, aku saranin ngga usah lihat (trailernya) deh...

Menurutku pribadi film ini nilainya.... em 8/10 bolehlahh
Aku lumayan puas dengan film dan ceritanya, walaupun banyak yang bilang ceritanya biasa aja. Udah ada perkembangan lah dari film-film DC yang biasanya nuansa gelap dan ga ada humornya sama sekali. Berkat Aquaman dan Flash, film kali ini lumayan bikin bibir melengkung, walaupun ngga sampai ngakak ya (maafkan selera humorku yang agak aneh :")). Dari segi animasi/grafis ato apalah itu nyebutnya, udah baguuus walaupun agak flat gegara ceritanya agak flat dan ketebak. Tapi yang bikin sedih, entah kenapa tokoh Batman disini keliatan agak ngga berdaya dibandingin superhero lainnya :( Padahal kalo liat film-film Batman nya sendiri, udah yang bikin jantung kayanya ketinggalan di bioskop deh, apalagi jamannya Christian Bale yang meranin si Batman. Film kali ini terlalu banyak fokusnya, ke GalGadot yang kece badai lah, ke Flash lah.

Keseluruhan, film ini worth watching lah, tapi ngga untuk ditonton dua kali di bioskop kalo menurut temenku hahaha. Jadi, selamat nonton! :D

Jumat, 17 November 2017


Real definition of 'put your emotion aside' 😂

Kamis, 16 November 2017

(Maaf ya buat dua orang yang di belakang, wajahnya sengaja ditutupin gegara uda laku. Cukup dua jomblo di depan ini aja yg nampang wkwkwk)

"Temenku ada yang pas interview, ternyata interview-er nya kepoin dia lewat google. Jadi tau apa aja yang suka di-like sama dia. Sampe ditanyain 'Kamu suka kucing ya?'. Gara-gara di FB nya penuh foto-foto share kucing..."
"Wah kalo cari nama kalian muncul link ke blog ku entar... apalagi Aya, banyak namanya di postingan galau.."
"Ra.. kalo nulis tentang aku di blog yang bagus-bagus dong...."
"Iya.. ntar masa pas namaku di search, munculnya yang galau-galau..."

Iya, oke, aku tulis yang baik-baik tentang kalian :)

Yak. Tiga orang ini adalah yang paling bisa bikin aku ketawa histeris, bahkan di foodcourt mall sekalipun, dengan berbagai cerita unik mereka. Kalo bikin rencana dari jauh hari, selalu gak jadi. Tapi kalo ngajak ketemuan dadakan (kumpul sore ngajaknya baru paginya), selalu bisa. Dan komplit.

Teman-teman yang sedari jaman piyik menemani perjalanan hidup. Tau luar dalem, dan selalu ingat detail cerita yang ku/masing-masing ceritakan. Yang selalu tiba-tiba ngechat, "Ciyee blognya..." atau kirim screenshot instagram tentang seseorang yang selalu jadi hot topic di kalangan kami. Orang-orang yang selalu kuajak jadi orang ketiga. Atau nemenin ketika gagal kencan wkwk (kencan sama siapa....)

Pertemuan hari ini cukup berfaedah. Karena selain pelampiasan stres masalah masing-masing, ada quote of the day nya: "Teman itu ngga perlu punya banyak, cukup punya sedikit aja yang selalu ada."
Dan tiba-tiba aku terharu, mengingat aku juga ngga terlalu punya banyak teman dekat. Paling ya itu-itu aja. Dan Alhamdulillah, mereka-mereka yang dekat ini bener-bener 'yang selalu ada' :)

Abis ini dr.Soraya mau internship di Nganjuk, dan bakalan jarang ketemu selama setahun ke depan. Pasti bakalan sibuk. Ntar siapa dong yang bisa tiba-tiba aku chat, aku kirimin postingan receh, humor gak lucu dan langsung ngebales secepat kilat...

Sukses terus Soyyy!
Selamat merantau! Semoga berkah dan lancar ishipnyaa! Balik-balik bawa calon yak ;))

Selasa, 14 November 2017

Tak Kasat Mata

Pernah diceritain sama Aya, kalo temannya (sebut saja si A) ada yang dilamar sama salah satu teman semasa SMA nya dulu (sebut saja si B). Dan yang berkesan adalah, si B ini adalah orang yang udah lama ngikutin blog si A. Tanpa ba-bi-bu, langsung bilang, "Udah lama ngikutin blog kamu. Kayanya kamu orangnya baik." Kurang lebih kaya begitu lah. Kalo aku jadi si A, uda pasti tersanjung banget. Tapi, apakah hal-hal yang ada di blog bisa menjadi penilaian seseorang? Berhubung si B adalah teman semasa SMA, anggep aja senggaknya tahu dunia diluar blognya si A. Kalo misalnya orang asing?

Aku punya kenalan, yang waktu itu menyapa dengan chat bilang, "Aku baca blog kamu. Kayanya lebih cocok masuk jurusan sastra nih drpd kedokteran gigi. Hehe" dan berujung ngobrolin banyaaak judul buku-buku sastra, yang mana adalah kesukaan si kenalanku ini. Sedangkan aku, sebenarnya adalah fans garis keras komik, yang jumlah koleksi komiknya paling aku banggakan :")
Gegara beberapa tulisan di blog, kenalanku menganggap aku adalah anak sastra yang super classy...

Padahal... bacaanku webtoon receh, dan aku ngga seanggun ituh... :")

Ya sebenernya gapapa sih kalo keliatannya begitu. Tapi, aku sebenernya kan ngga sekeren itu :")
Kalau ternyata aku ngga seperti yang diharapkan bagaimana....

Aku jadi agak terbebani karena takut menghancurkan ekspektasi orang. Ini pernah aku alamin dulu, berusaha menyamai harapan orang, yang akhirnya aku ngga bisa ngobrol bebas, jadi membosankan, dan aku capek sendiri buat ngebahasin hal-hal yang engga aku suka. Karena mencari pasangan bukannya mencari yang nyaman? Yang kita bisa bebas jadi diri kita sendiri, ngobrol macem-macem tanpa mengharapkan orang lain seperti yang dibayangkan.

Tentu aja orang akan lebih cenderung menuliskan apa yang dia pingin orang lain baca dan tau, mau itu tentang dirinya, atau pola pikirnya. Bukan berarti fake sih, lebih ke arah memilah, kalau memang tujuannya adalah membagikan hal-hal positif. Orang lain yang baca, cenderung menyimpulkan sendiri, bagaimana pola pikir si penulis, bagaimana dirinya seperti yang ada di tulisannya. Dari tulisan orang memang terlihat sih sebenernya, gimana pribadi seseorang. Menggebu-gebu, pasif, agresif, introvert, extrovert, rendah diri, dan lainnya. Ada orang yang benar-benar berbeda ketika kamu temui langsung.

"Aku kagum sama si C, karena baca tulisannya tuh gimana gituu termotivasi."
"Aku suka dia, sama puisi-puisi nya, kok bisa ya bikin begitu"
Dan ketika orang tersebut ngga sesuai dengan yang kita bayangkan, ada 2 kemungkinan: kecewa atau malah makin kagum.

Sama kaya berita-berita clickbait yang sekarang secara ngga langsung udah kaya selalu mengadu domba orang-orang. Kita ngga bisa menilai dari judulnya aja. Isinya, kebenarannya pun harus dipastikan, engga ditelan mentah-mentah. Orang-orang di dunia politik juga sama *apalagi itu*. Intinya adalah, untuk bisa menilai, harus mengenal dan melihat lebih dekat.

Ada hal-hal tak kasat mata, yang cuma bisa kamu ketahui kalau ngobrol dengan orang tersebut. Membiarkan orangnya cerita sendiri tentang dirinya, tanpa memojokkan dengan mengutarakan opini judgemental, tanpa ada istilah 'jawaban yang aku harapkan' ketika kamu bertanya sesuatu.

Cerita Aya tadi diatas, jadi salah satu alasan kenapa aku masih ngeblog (walaupun uda jarang posting). Siapa tau sekarang jodohku lagi baca *ea* dan suatu saat juga akan memulai, "Aku baca blog kamu. Kayanya kamu orangnya baik. Boleh ngga kenal kamu lebih jauh lagi?"

Sabtu, 14 Oktober 2017

You are done with something that you used to cry about,
when you just laugh at it now, even make some bad jokes on it.

And the best part of it, you'll never feel guilty, but relieved instead.
Or better you don't feel anything, just happiness inside.